Produksi tembakau yang melimpah di Indonesia hanya bermanfaat sebagai industri rokok saja yang sangat berdampak negatif bagi kesehatan manusia. Tembakau mengandung alkaloid nikotin yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia juga sangat beracun bagi serangga sehingga nikotin dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagi insektisida penggerek batang padi.
Dalam penelitian ini dilakukan isolasi nikotin dari daun tembakau kering dengan cara soxhletasi menggunakan pelarut metanol kemudian dilakukan penggaraman dengan asam dan ekstraksi alkaloid dengan basa. Ekstrak yang diperoleh kemudian dimurnikan dengan KLT, dan kromatografi kolom. Setelah itu dianalisis menggunakan IR, UV, dan GC-MS. Ekstrak tembakau yang lain diuji efektivitasnya sebagai insektisida penggerek batang padi dengan cara disemprotkan ke persemaian padi dengan konsentrasi yang bervariasi.
Dari hasil analisis KLT menggunakan larutan pengembang metanol didapatkan harga Rf = 0,725. Hasil analisis spektra IR menunjukkan adanya gugus amina tersier aromatis, gugus metil, gugus amina tersier alifatis, dan ikatan C-H aromatis. Hasil kromatogram GC-MS menunjukkan senyawa nikotin muncul pada puncak dengan waktu retensi = 9,245 s dan indeks kemiripan 63 %, hal ini menunjukkan bahwa dalam daun tembakau terdapat alkaloid nikotin. Hasil dari spektrofotometer UV menghasilkan panjang gelombang maksimum 206 nm yang menunjukkan adanya kearomatisan dari cincin piridin dalam nikotin. Ekstrak tembakau yang lain digunakan untuk uji efektivitas terhadap hama penggerek batang padi, dengan cara disemprotkan tanaman padi yang di dalamnya terdapat penggerek batang padi, didapatkan Fhitung = 19.061 dan Ftabel = 3.48. Karena Ftabel < Fhitung maka Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu konsentrasi ekstrak daun tembakau mempengaruhi efektivitasnya sebagai insektisida penggerek batang padi.
Jumat, 30 November 2012
nikotin
Identifikasi Nikotin dari Daun Tembakau Kering dan Uji Efektivitas Ekstrak Daun Tembakau sebagai Insektisida Penggerek Batang Padi.
Minggu, 25 November 2012
MID SEMESTER KIMIA BAHAN ALAM
1. Kemukakan
gagasan anda bagaimana cara mengubah suatu senyawa bahan alam yang tidak punya
potensi ( tidak aktif ) dapat dibuat menjadi senyawa unggul yang memiliki
potensi aktifitas biologis tinggi. Berikan dengan contoh.
Jawab:
Menurut saya, Salah satu
cara mengubah suatu senyawa bahan alam yang tidak punya potensi (tidak aktif)
dapat dibuat menjadi senyawa unggul yang memiliki potensi aktifitas biologis
tinggi adalah dengan cara menggunakan bakteri contohnya adalah oncom. Bioaktivitas tanaman sangat
dipengaruhi oleh kandungan senyawa kimia yang terdapat didalamnya. Metabolit
sekunder yang dimiliki makhluk hidup baik itu hewan atau tumbuhan mempunyai
aktifitas biologis dan ada pula yang non aktif. Untuk
menghasilkan senyawa aktif murni perlu dilakukan beberapa tahap, yaitu tahap
isolasi, pemisahan, dan pemurnian. Selain
dipengaruhi oleh jenis senyawa kimia, metoda yang digunakan untuk melakukan uji
bioaktivitas juga memegang peranan penting dalam memberikan hasil yang ingin
diketahui dari aktifitas tanaman tersebut. Misalnya pada pegagan. Pegagan mengandung
asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoisde,
brahminoside, brahmic acid, madasitic acid, hydrocotyline, mesoinositol,
centellose, caretenoids, garam mineral (seperi garam kalium, natrium,
magnesium, kalsium, besi) zat pahit vellarine dan zat samak. Senyawa glikosida
triterpenoida yang disebut asiaticoside berperan dalam berbagai aktivitas
penyembuhan penyakit. Asiaticoside berperan dan senyawaan sejenis juga berkhasiat
anti lepra (kusta). pegagan berkasiat sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi
sel hati dari berbagai kerusakan akibat racun dan zat berbahaya.
2. Jelaskan
bagaimana idenya suatu senyawa bahan alam yang memiliki potensi biologis tinggi
dan prospektif untuk kemaslahatan makhluk hidup dapat disintesis di
laboratorium.
Jawab :
Suatu senyawa bahan alam yang memiliki potensi
biologis tinggi dan prospektif untuk kemaslahatan makhluk hidup dapat
disintesis di laboraturium dengan mengadakan penellitian terlebih dahulu
terhadap tumbuh-tumbuhan maupun mikroorganisme yang mengandung senyawa yang
dapat dijadikan sebagai obat-obatan dan lain-lain. Dengan dilakukannya sentesis di laboraturium tidak akan terus
merusak ekosistem alam yang ada.
Misalnya : Buah jeruk yang dibuat jadi suplemen
Sari buah jeruk yang dibuat menjadi suplemen mengandung
vitamin C yang lebih banyak sehingga mempunyai kasiat atau potensi yang lebih
besar dari pada buah
jeruk.Vitamin C salah satu vitamin yang essential bagi tubuh. Banyak sumber
vitamin C yang ada di bumi ini salah satunya adalah jeruk. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penyakit kanker dapat dicegah lebih optimal dengan
mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam porsi yang banyak dibandingkan
mengkonsumsi vitamin C dalam bentuk suplemen berupa tablet atau cair. Hasil
penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi vitamin C yang banyak dari
makanan segar seperti Jeruk dapat mencegah kenaikan kadar LDL di dalam darah. Dikarenakan pada tumbuhan banyak mengandung senyawa bahan alam metabolit
sekunder seperti alkaloid, flavonoid, steroid/ terpenoid dan lain – lain maka
menuntut para ilmuwan untuk melakukan sintesis terhadap senyawa yang terkandung
dalam simplisia.
3. Jelaskan kaidah-kaidah pokok dalam memilih pelarut untuk isolasi dan
purifikasi suatu senyawa bahan alam. Berikan dengan contoh untuk 4 golongan
senyawa bahan alam : Terpenoid, alkaloid, Flavonoid, dan Steroid.
Jawab :
Pelarut
juga bertindak sebagai kontrol suhu, salah satunya untuk meningkatkan energi
dari tubrukan partikel sehingga partikel-partikel tersebut dapat bereaksi lebih
cepat, atau untuk menyerap panas yang dihasilkan selama reaksi eksotermik.
Kaidah-kaidah dalam memilih pelarut untuk
isolasi dan purifikasi senyawa bahan alam:
a. Pelarut
harus mempunyai daya larut yang tinggi dan pelarut kimia yang digunakan
tidak berbahaya atau beracun.
b. Netral, tidak
mudah menguap dan tidak mudah terbakar, selektif dan tidak mempengaruhi zat
berkhasiat.
c. Pelarut harus
dapat melarutkan reaktan dan reagen.
d. Pelarut harus
memiliki titik didih yang tepat.
e. Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi, polar atau
nonpolar.
f. Murah serta mudah didapat
g. Pelarut tidak bereaksi dengan zat terlarut
h. Pelarut harus mudah dihilangkan pada
saat akhir dari reaksi.
~ Contoh pelarut untuk Terpenoid : kloroform, n-butanol, eter, alkohol etil asetat, n-heksan,
metanol
~ Contoh
pelarut untuk Alkaloid :
pelarut organik (kloroform, eter, etanol 95%),
carbon tetra klorida (CCl4)
~ Contoh pelarut untuk Flavonoid : kloroform, diklorometana, dietil
eter, atau etil asetat, etanol,
metanol, butanol, aseton, dimetil sulfoksida, dimetilformamida, air
~ Contoh
pelarut untuk Steroid
: pelarut non polar, n-heksan,
metanol, etil asetat, asam sulfat, kloroform.
4. Jelaskan dasar titik tolak penentuan struktur suatu senyawa
organik. Bila senyawa bahan alam tersebut adalah kafein misalnya. Kemukakan
gagasan anda hal – hal pokok apa saja yang di perlukan untuk menentukan
strukturnya secara keseluruhan.
JAWAB:
hal – hal pokok yang di perlukan
untuk menentukan strukturnya secara keseluruhan. Mengidentifikasi stuktur kimia
menggunakan spektroskopi seperti di bawah ini :
·
UV-Vis : Dalam
elusidasi struktur, spektrum UV-Vis tidak terlalu memberikan informasi penting.
Dari spektrum ini akan diperoleh informasi kromofor yang ada pada molekul yang
akan memberikan gambaran kemungkinan kerangka dasar senyawa murni tersebut.
·
Infra Red: Spektroskopi inframerah sangat berguna untuk
analisis kualitatif (identifikasi) dari senyawa organik karena spektrum yang
unik yang dihasilkan oleh setiap organik zat dengan puncak struktural yang
sesuai dengan fitur yang berbeda. Selain itu, masing-masing kelompok fungsional
menyerap sinar inframerah pada frekuensi yang unik. Sebagai contoh, sebuah
gugus karbonil, C = O, selalu menyerap sinar inframerah pada 1670-1780
cm-1, yang menyebabkan ikatan karbonil untuk meregangkan. Spektrum IR akan menyumbangkan
informasi tentang gugus fungsi yang dimiliki oleh molekul.
- Mass spectroscopy : Memberikan informasi tentang berat molekul, dan fargmen-fragmen yang ada pada molekul.
- NMR spectroscopy : Spektrum ini sangat membantu untuk mengetahui jenis ikatan C-H, posisi ikatan dan terakhir akan dapat menyimpulkan struktur kimianya dengan memadukan uinformasi dari spektrum UV-Vis, IR dan MS.
Jumat, 02 November 2012
terpenoid
Dalam tumbuhan biasanya
terdapat senyawa hidrokarbon dan hidrokarbon teroksigenasi yang merupakan
senyawa terpenoid. Kata terpenoid mencakup sejumlah besar senyawa tumbuhan, dan
istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa secara biosintesis semua senyawa
tumbuhan itu berasal dari senyawa yang sama. Jadi, semua terpenoid berasal dari
molekul isoprene CH2==C(CH3)─CH==CH2 dan kerangka karbonnya dibangun oleh
penyambungan 2 atau lebih satuan C5 ini. Kemudian senyawa itu dipilah-pilah
menjadi beberapa golongan berdasarkan jumlah satuan yang terdapat dalam senyawa
tersebut, 2 (C10), 3 (C15), 4 (C20), 6 (C30) atau 8 (C40).
Terpenoid terdiri atas
beberapa macam senyawa mulai dari komponen minyak atsiri, yaitu monoterpena dan
sesquiterepena yang mudah menguap (C10 dan C15), diterpena menguap, yaitu
triterpenoid dan sterol (C30), serta pigmen karotenoid (C40). Masing-masing
golongan terpenoid itu penting, baik dalam pertumbuhan dan metabolisme maupun
pada ekologi tumbuhan. Terpenoid merupakan unit isoprena (C5H8). Terpenoid merupakan senyawa
yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara
biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 siklik yaitu skualena. Senyawa ini
berstruktur siklik yang nisbi rumit, kebanyakan berupa alcohol, aldehid atau
atom karboksilat. Mereka berupa senyawa berwarna, berbentuk kristal, seringkali
bertitik leleh tinggi dan aktif optic yang umumnya sukar dicirikan karena tak
ada kereaktifan kimianya.
Langganan:
Postingan (Atom)