Minggu, 25 November 2012

MID SEMESTER KIMIA BAHAN ALAM

1. Kemukakan gagasan anda bagaimana cara mengubah suatu senyawa bahan alam yang tidak punya potensi ( tidak aktif ) dapat dibuat menjadi senyawa unggul yang memiliki potensi aktifitas biologis tinggi. Berikan dengan contoh.

Jawab:
Menurut saya, Salah satu cara mengubah suatu senyawa bahan alam yang tidak punya potensi (tidak aktif) dapat dibuat menjadi senyawa unggul yang memiliki potensi aktifitas biologis tinggi adalah dengan cara menggunakan bakteri contohnya adalah oncom. Bioaktivitas tanaman sangat dipengaruhi oleh kandungan senyawa kimia yang terdapat didalamnya. Metabolit sekunder yang dimiliki makhluk hidup baik itu hewan atau tumbuhan mempunyai aktifitas biologis dan ada pula yang non aktif. Untuk menghasilkan senyawa aktif murni perlu dilakukan beberapa tahap, yaitu tahap isolasi, pemisahan, dan pemurnian. Selain dipengaruhi oleh jenis senyawa kimia, metoda yang digunakan untuk melakukan uji bioaktivitas juga memegang peranan penting dalam memberikan hasil yang ingin diketahui dari aktifitas tanaman tersebut. Misalnya pada pegagan. Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoisde, brahminoside, brahmic acid, madasitic acid, hydrocotyline, mesoinositol, centellose, caretenoids, garam mineral (seperi garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi) zat pahit vellarine dan zat samak. Senyawa glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside berperan dalam berbagai aktivitas penyembuhan penyakit. Asiaticoside berperan dan senyawaan sejenis juga berkhasiat anti lepra (kusta). pegagan berkasiat sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi sel hati dari berbagai kerusakan akibat racun dan zat berbahaya.



2. Jelaskan bagaimana idenya suatu senyawa bahan alam yang memiliki potensi biologis tinggi dan prospektif untuk kemaslahatan makhluk hidup dapat disintesis di laboratorium.

Jawab :

 Suatu senyawa bahan alam yang memiliki potensi biologis tinggi dan prospektif untuk kemaslahatan makhluk hidup  dapat disintesis di laboraturium dengan mengadakan penellitian terlebih dahulu terhadap tumbuh-tumbuhan maupun mikroorganisme yang mengandung senyawa yang dapat dijadikan sebagai obat-obatan dan lain-lain. Dengan dilakukannya sentesis di laboraturium tidak akan terus merusak ekosistem alam yang ada.
Misalnya : Buah jeruk yang dibuat jadi suplemen
Sari buah jeruk yang dibuat menjadi suplemen mengandung vitamin C yang lebih banyak sehingga mempunyai kasiat atau potensi yang lebih besar dari pada buah jeruk.Vitamin C salah satu vitamin yang essential bagi tubuh. Banyak sumber vitamin C yang ada di bumi ini salah satunya adalah jeruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit kanker dapat dicegah lebih optimal dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam porsi yang banyak dibandingkan mengkonsumsi vitamin C dalam bentuk suplemen berupa tablet atau cair. Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi vitamin C yang banyak dari makanan segar seperti Jeruk dapat mencegah kenaikan kadar LDL di dalam darah. Dikarenakan pada tumbuhan banyak mengandung senyawa bahan alam metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, steroid/ terpenoid dan lain – lain maka menuntut para ilmuwan untuk melakukan sintesis terhadap senyawa yang terkandung dalam simplisia.
3.  Jelaskan kaidah-kaidah pokok dalam memilih pelarut untuk isolasi dan purifikasi suatu senyawa bahan alam. Berikan dengan contoh untuk 4 golongan senyawa bahan alam : Terpenoid, alkaloid, Flavonoid, dan Steroid.
               
Jawab :
Pelarut juga bertindak sebagai kontrol suhu, salah satunya untuk meningkatkan energi dari tubrukan partikel sehingga partikel-partikel tersebut dapat bereaksi lebih cepat, atau untuk menyerap panas yang dihasilkan selama reaksi eksotermik.
Kaidah-kaidah dalam memilih pelarut untuk isolasi dan purifikasi senyawa bahan alam:
a. Pelarut harus mempunyai daya larut yang tinggi dan pelarut kimia yang digunakan tidak  berbahaya atau beracun.
b. Netral, tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakar, selektif dan tidak mempengaruhi zat berkhasiat.
c.  Pelarut harus dapat melarutkan reaktan dan reagen.
d.  Pelarut harus memiliki titik didih yang tepat.
e. Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi, polar atau nonpolar.
f. Murah serta mudah didapat
g. Pelarut tidak bereaksi dengan zat terlarut
h. Pelarut harus mudah dihilangkan pada saat akhir dari reaksi.
~         Contoh pelarut untuk Terpenoid        :  kloroform, n-butanol, eter, alkohol etil asetat, n-heksan, metanol
~     Contoh pelarut untuk Alkaloid          : pelarut organik (kloroform, eter, etanol 95%), carbon tetra klorida (CCl4)
~    Contoh pelarut untuk Flavonoid   : kloroform, diklorometana, dietil eter, atau etil asetat, etanol, metanol, butanol, aseton, dimetil sulfoksida, dimetilformamida, air
~   Contoh pelarut untuk Steroid       : pelarut non polar, n-heksan, metanol, etil asetat, asam sulfat, kloroform.


4. Jelaskan dasar titik tolak penentuan struktur suatu senyawa organik. Bila senyawa bahan alam tersebut adalah kafein misalnya. Kemukakan gagasan anda hal – hal pokok apa saja yang di perlukan untuk menentukan strukturnya secara keseluruhan.

JAWAB:
hal – hal pokok yang di perlukan untuk menentukan strukturnya secara keseluruhan. Mengidentifikasi stuktur kimia menggunakan spektroskopi seperti di bawah ini :

·         UV-Vis : Dalam elusidasi struktur, spektrum UV-Vis tidak terlalu memberikan informasi penting. Dari spektrum ini akan diperoleh informasi kromofor yang ada pada molekul yang akan memberikan gambaran kemungkinan kerangka dasar senyawa murni tersebut.
·         Infra Red: Spektroskopi inframerah sangat berguna untuk analisis kualitatif (identifikasi) dari senyawa organik karena spektrum yang unik yang dihasilkan oleh setiap organik zat dengan puncak struktural yang sesuai dengan fitur yang berbeda. Selain itu, masing-masing kelompok fungsional menyerap sinar inframerah pada frekuensi yang unik. Sebagai contoh, sebuah gugus karbonil, C = O, selalu menyerap sinar inframerah pada 1670-1780 cm-1, yang menyebabkan ikatan karbonil untuk meregangkan. Spektrum IR akan menyumbangkan informasi tentang gugus fungsi yang dimiliki oleh molekul.
  • Mass spectroscopy : Memberikan informasi tentang berat molekul, dan fargmen-fragmen yang ada pada molekul.
  • NMR spectroscopy : Spektrum ini sangat membantu untuk mengetahui jenis ikatan C-H, posisi ikatan dan terakhir akan dapat menyimpulkan struktur kimianya dengan memadukan uinformasi dari spektrum UV-Vis, IR dan MS.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar